Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengidentifikasi Jenis-Jenis Frasa Versi Umum

Mengidentifikasi Jenis-Jenis Frasa Versi Umum



Pengertian Frasa

Frase ialah kontruksi yang terdiri dari dua kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan. Kesatuan itu sanggup menjadikan suatu makna gres yang sebelumnya tidak ada. Misalnya dalam frasa rumah ayah muncul makna gres yang berarti ‘milik’, dalam rumah makan terdapat pengertian gres yang menyatakan ‘untuk’. Sedangkan frasa obat nyamuk terdapat makna gres ‘untuk memberantas’.
Frasa juga berarti kumpulan kata nonpredikatif. Artinya, frasa tidak mempunyai predikat dalam strukturnya. Itu yang membedakan frasa dari klausa dan kalimat. 

Beberapa tumpuan frasa di bawah ini:

ayam hitam
ayam saya

Dalam konstruksi frasa-frasa di atas, tidak ada predikat. Lihat perbedaannya dibandingkan dengan beberapa klausa di bawah ini:

ayam aku hitam

Dalam konstruksi-konstruksi klausa di atas, hitam ialah predikat.



Penggolongan Frasa berdasakan Jenis

1. Frasa Nominal

Frasa yang inti katanya merupakan kata benda (nominal). Unsur sentra frasa benda yaitu kata benda.

Contoh:

a. Dita mendapatkan hadiah ulang tahun.
b. Dita mendapatkan hadiah.

Frasa hadiah ulang tahun dalam kalimat di atas kedudukannya sama dengan kata benda hadiah. Oleh alasannya itu, frasa hadiah ulang tahun termasuk frasa benda atau frasa nomina. Frasa nominal yang diperluas dengan kata yang, contoh:

Orang yang malas itu jadinya kehilangan pekerjaan.
Celana ia yang warnanya kuning itu dibeli di Singapura.

Contoh lainnya:
  • Bapak Menteri
  • Meja yang baru
  • Rumah baru
  • Kakak saya
  • Dua buah sepeda

2. Frasa Verbal

Frasa yang inti katanya merupakan kata kerja (verbal).

Contoh: 

Dua orang mahasiswa sedang membaca buku gres di perpustakaan.

Frasa sedang membaca ialah frasa kerja alasannya kedudukannya sama dengan kata kerja membaca dan unsur pusatnya kata kerja, yaitu membaca.

Contoh lainnya:

  • akan pergi
  • sudah datang
  • sedang belajar
  • akan lari
  • berantakan lagi


3. Frasa Adjektival

Frasa yang inti katanya merupakan kata sifat (adjektiva). Frasa sifat mempunyai inti berupa kata sifat. Unsur inti dalam frasa ialah unsur yang diterangkan oleh unsur lain yang merupakan unsur pewatas (yang menerangkan). Meskipun demikian, sesuai pengertian adjektiva, maka frasa adjektival tetap merupakan bab yang menunjukan nomina (kata benda).
Perhatikan tumpuan berikut:

Dia agak gundah dalam menentukan pakaian yang ditawarkan ayahnya.

Kelompok kata yang dicetak miring pada kalimat di atas ialah frasa adjektival. Kata gundah pada frasa di atas ialah adjektiva yang menjadi inti frasa. Dikatakan sebagai inti alasannya kata tersebut merupakan unsur yang diterangkan oleh pewatas agak. Namun demikian, frasa adjektival agak gundah tetap berfungsi sebagai unsur yang menunjukan nomina dia. 

Perhatikan pula tumpuan berikut ini!

Karena tidak sabar, perempuan itu mencubit anaknya, yang dari tadi menangis meminta es krim.

Inti frasa adjektival tidak sabar ialah sabar (adjektiva). Kata tidak ialah unsur pewatas yang menunjukan kata sabar. Karena inti dari tidak sabar ialah adjektiva sabar yang tergolong sebagai adjektiva, maka frasa tidak sabar ialah frasa adjektival.

Contoh lainnya:

sangat cantik
tidak cantik
hitam manis
agak jauh
agak sombong

4. Frasa Preposisional

Frasa yang unsur pembentuknya memakai kata depan (preposisi), yang berfungsi sebagai penanda atau penjelas.

Contoh:

di sebuah rumah
dengan sangat tenang

Frasa di sebuah rumah terdiri dari kata depan di sebagai penanda, diikuti frasa sebuah rumah sebagai intinya. Frasa dengan sangat damai terdiri dari kata depan dengan sebagai penanda, diikuti frasa sangat damai sebagai intinya.

Contoh lainnya:

ke Jakarta
dari desa
terhadap kemenakannya
di depan
oleh mereka
di samping

5. Frasa Bilangan

yaitu frasa yang kedudukannya sama dengan kata bilangan. Pada umumnya frasa bilangan atau frasa numeralia dibuat dengan menambahkan kata penggolong atau kata bantu bilangan.

Contoh:

Dua orang serdadu menghampirinya ke daerah itu.

Kata dua termasuk golongan kata bilangan, sedangkan kata orang disebut sebagai kata penyukat. Kata penyukat ialah kata yang terletak di belakang kata bilangan dan bersama kata itu membentuk satu frase yang disebut frase bilangan, yang mungkin terletak di muka kata nominal (kata benda).

Di samping itu, terdapat juga frasa bilangan yang terdiri dari kata bilangan disertai kata tambah. Misalnya: hanya satu, cuma dua belas, sepuluh saja, dsb.

Contoh lainnya:

  • satu buah
  • dua liter
  • satu butir telur
  • sepuluh biji kelereng
  • dua mil
  • satu hasta

6. Frasa Adverbial

Frasa yang inti katanya merupakan kata keterangan (adverbia) dan dalam kalimat sering menduduki fungsi sebagai keterangan. Frasa keterangan biasanya mempunyai keleluasaan berpindah alasannya berfungsi sebagai keterangan. Oleh alasannya itu, frasa keterangan sanggup terletak di depan atau di belakang subjek atau di awal dan di selesai kalimat.

Contoh:

Tidak biasanya ia pulang larut malam.
Dia tidak biasanya pulang larut malam.
Dia pulang larut malam tidak biasanya.

Contoh lainnya:
  • tadi pagi
  • kemarin siang
  • nanti
  • lusa
  • barusan
  • sabtu malam