Cara Memilih Subjek, Predikat, Objek, Komplemen Dan Keterangan Dengan Mudah
Cara Menentukan Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap dan Keterangan dengan Mudah
Ciri-Ciri Subjek
Subjek ialah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping unsur predikat. Dengan mengetahui ciri-ciri subjek secara lebih terperinci, kalimat yang dihasilkan sanggup terpelihara strukturnya.
Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa
Penentuan subjek sanggup dilakukan dengan mencari balasan atas pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subjek kalimat yang berupa manusia, biasanya dipakai kata tanya siapa.
Disertai Kata Itu
Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia bersifat takrif (definite). Untuk menyatakan takrif, biasanya dipakai kata itu. Subjek yang sudah takrif contohnya nama orang, nama negara, instansi, atau nama diri lain dan juga pronomina tidak disertai kata itu.
Didahului Kata Bahwa
Di dalam kalimat pasif kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya ialah anak kalimat pengisi fungsi subjek. Di samping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subjek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang memakai kata ialah atau ialah.
Mempunyai Keterangan Pewatas yang
Kata yang menjadi subjek suatu kalimat sanggup diberi keterangan lebih lanjut dengan memakai penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas.
Tidak Didahului Preposisi
Subjek tidak didahului preposisi, ibarat dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang sering memulai kalimat dengan memakai kata-kata ibarat itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubjek.
Berupa Nomina atau Frasa Nominal
Subjek kebanyakan berupa nomina atau frasa nominal. Di samping nomina, subjek sanggup berupa verba atau adjektiva, biasanya, disertai kata penunjuk itu.
Ciri-Ciri Predikat
Predikat juga merupakan unsur utama suatu kalimat di samping subjek Bagian ini khusus membicarakan ciri-ciri predikat secara lebih terperinci.
Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
Dilihat dari segi makna, pecahan kalimat yang menawarkan info atas pertanyaan mengapa atau bagaimana ialah predikat kalimat. Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa sanggup dipakai untuk memilih predikat yang berupa nomina penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa sanggup dipakai untuk memilih predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.
Kata adalah atau ialah
Predikat kalimat sanggup berupa kata ialah atau ialah. Predikat itu terutama dipakai kalau subjek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan embel-embel tidak jelas.
Dapat Diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini dipakai untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat kata merupakan.
Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva sanggup disertai kata-kata aspek ibarat telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa sanggup juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan perilaku pembicara (subjek), ibarat ingin, hendak, dan mau.
Unsur Pengisi Predikat
Predikat suatu kalimat sanggup berupa:
- Kata, contohnya verba, adjektiva, atau nomina.
- Frasa, contohnya frasa verbal, frasa adjektival, frasa nominal, frasa numeralia (bilangan).
Ciri-Ciri Objek
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya mempunyai daerah di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif sanggup menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
Tidak Didahului Preposisi
Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak sanggup disisipkan preposisi.
Didahului Kata bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini sanggup menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
Ciri-Ciri Pelengkap
Pelengkap dan objek mempunyai kesamaan. Kesamaan itu ialah kedua unsur kalimat ini :
- Bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat.
- Menempati posisi di belakang predikat.
- Tidak didahului preposisi.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan embel-embel dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap. Berikut ciri-ciri pelengkap.
Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek pribadi di belakang predikat, sedangkan embel-embel masih sanggup disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
a. Diah mengirimi saya buku baru.
b. Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda gres di atas berfungsi sebagai embel-embel dan tidak mendahului predikat.
Tidak Didahului Preposisi
Seperti objek, embel-embel tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Ciri-ciri unsur keterangan dijelaskan setelah pecahan ini.
Ciri-Ciri Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang menawarkan info lebih lanjut perihal suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi info perihal tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini sanggup berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, ibarat di, ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung, ibarat ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga. Berikut ini beberapa ciri unsur keterangan.
Bukan Unsur Utama
Berbeda dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsur tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib.
Tidak Terikat Posisi
Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang mempunyai kebebasan tempat. Keterangan sanggup menempati posisi di awal atau selesai kalimat, atau di antara subjek dan predikat.
Jenis Keterangan
Keterangan dibedakan menurut kiprahnya di dalam kalimat.
1. Keterangan Waktu
Keterangan waktu sanggup berupa kata, frasa, atau anak kalimat. Keterangan yang berupa kata ialah kata-kata yang menyatakan waktu, ibarat kemarin, besok, sekarang, kini, lusa, siang, dan malam. Keterangan waktu yang berupa frasa merupakan untaian kata yang menyatakan waktu, ibarat kemarin pagi, hari Senin, 7 Mei, dan ahad depan. Keterangan waktu yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor yang menyatakan waktu, ibarat setelah, sesudah, sebelum, saat, sesaat, sewaktu, dan ketika.
2. Keterangan Tempat
Keterangan daerah berupa frasa yang menyatakan daerah yang ditandai oleh preposisi, ibarat di, pada, dan dalam.
3. Keterangan Cara
Keterangan cara sanggup berupa kata ulang, frasa, atau anak kalimat yang menyatakan cara. Keterangan cara yang berupa kata ulang merupakan perulangan adjektiva. Keterangan cara yang berupa frasa ditandai oleh kata dengan atau secara. Terakhir, keterangan cara yang berupa anak kalimat ditandai oleh kata dengan dan dalam.
4. Keterangan Sebab
Keterangan karena berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan karena yang berupa frasa ditandai oleh kata karena atau karena yang diikuti oleh nomina atau frasa nomina. Keterangan karena yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor karena atau lantaran.
5. Keterangan Tujuan
Keterangan ini berupa frasa atau anak kalimat. Keterangan tujuan yang berupa frasa ditandai oleh kata untuk atau demi, sedangkan keterangan tujuan yang berupa anak kalimat ditandai oleh konjungtor supaya, agar, atau untuk.
6. Keterangan Aposisi
Keterangan aposisi memberi klarifikasi nomina, misalnya, subjek atau objek. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma, tanda pisah (--), atau tanda kurang.
Perhatikan teladan berikut !
Dosen saya, Bu Erwin, terpilih sebagai dosen teladan.
7. Keterangan Tambahan
Keterangan tambahan memberi klarifikasi nomina (subjek ataupun objek), tetapi berbeda dari keterangan aposisi. Keterangan aposisi sanggup menggantikan unsur yang diterangkan, sedangkan keterangan tambahan tidak sanggup menggantikan unsur yang diterangkan. Seperti teladan berikut.
Siswanto, mahasiswa tingkat lima, menerima beasiswa.
Keterangan tambahan (tercetak miring) itu tidak sanggup menggantikan unsur yang diterangkan yaitu kata Siswanto.
8. Keterangan Pewatas
Keterangan pewatas menawarkan pembatas nomina, misalnya, subjek, predikat, objek, keterangan, atau pelengkap. Jika keterangan tambahan sanggup ditiadakan, keterangan pewatas tidak sanggup ditiadakan. Contohnya sebagai berikut.
Mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih menerima beasiswa.
Contoh diatas menjelaskan bahwa bukan semua mahasiswa yang menerima beasiswa, melainkan hanya mahasiswa yang mempunyai IP tiga lebih.
Latihan
Analisislah Struktur Kalimat berikut !
- Pengalaman-pengalaman Baden Powell semenjak kecil sangat besar lengan berkuasa dengan adanya aktivitas kepramukaan yang ada kini ini.
- Pengalaman tersebut ditulisnya menjadi sebuah buku berjudul “Aids To Scouting” yang bahwasanya memberi petunjuk kepada tentara muda Inggris semoga sanggup melaksanakan kiprah penyelidik dengan baik.
- Buku ini sangat menarik, tidak hanya bagi cowok bahkan orang dewasa.
- Tn. William Smyth sebagai seorang pemimpin Boys Brigade minta semoga BP melatih anggotanya sesuai dengan dongeng pengalaman beliau.