Resep Chicken Teriyaki Shish Kebab
Kantor aku dalam beberapa hari belakangan ini dipenuhi dengan polemik sehubungan dengan libur nasional Pilkada serentak yang jatuh besok, tanggal 27 Juni 2018. Beberapa menyampaikan libur, mengacu pada surat keputusan Presiden yang katanya akan segera ditandatangani. Beberapa menyampaikan tidak libur, mengacu pada BI dan Bursa Efek Indonesia yang memang keberatan dengan keputusan libur suplemen 1 hari di bulan Juni, mengingat bulan ini sudah banyak sekali hari libur sehubungan Lebaran. Well, perusahaan tempat aku bekerja bergerak dibidang Pasar Modal yaitu perdagangan saham dan surat utang, maka keputusan BI dan Bursa Efek-lah yang menjadi acuan. Jika kedua institusi ini menyampaikan tidak libur maka kami tetap harus masuk kantor ibarat biasa, sementara karyawan kantor lain berleha-leha dirumah.
Surat keputusan Presiden yang menyampaikan tanggal 27 sebagai hari Libur Nasional beredar cepat di grup WhatsApp, dan kami semua happy membacanya. Siapa yang akan menolak suplemen hari libur bukan? Walau surat edaran resmi dari BEI mengenai libur ini belum diedarkan ke Perusahaan Sekuritas, kami sudah optimis akan diliburkan juga. Beberapa rekan saling meledek, "Akan liburan kemana kita hari Rabu?" Dan yang lain berteriak, "Ke Babelan!" Babelan ialah satu daerah di Bekasi, dan salah satu rekan kantor memang berdomisili disana, atau "Ke lantai 4 food court Mall Ambassador!" 😃
Surat keputusan Presiden yang menyampaikan tanggal 27 sebagai hari Libur Nasional beredar cepat di grup WhatsApp, dan kami semua happy membacanya. Siapa yang akan menolak suplemen hari libur bukan? Walau surat edaran resmi dari BEI mengenai libur ini belum diedarkan ke Perusahaan Sekuritas, kami sudah optimis akan diliburkan juga. Beberapa rekan saling meledek, "Akan liburan kemana kita hari Rabu?" Dan yang lain berteriak, "Ke Babelan!" Babelan ialah satu daerah di Bekasi, dan salah satu rekan kantor memang berdomisili disana, atau "Ke lantai 4 food court Mall Ambassador!" 😃
Sore harinya, Bu Jane, salah satu Direktur, memupuskan impian dan polemik tersebut. Surat edaran resmi Bursa menyampaikan bahwa tanggal 27 Juni sebagai Hari Bursa, artinya kegiatan trading akan berjalan ibarat hari biasa. Kami semua pribadi menjerit kecewa dan menumpahkan kekesalan, beberapa mengatakan, "Kita tunggu revisinya hingga last minute." Saya sendiri tidak terlalu optimis akan ada revisi. Kaprikornus besok, dikala hampir semua karyawan berlibur, maka karyawan Bank dan Perusahaan Sekuritas akan masuk bekerja ibarat biasa. Boss aku pribadi menulis pesan di WA, "Kerja! Kerja! Kerja!" Yah at least, besok Jakarta tidak akan semacet hari biasanya. Selalu ada hal faktual disetiap insiden pahit sekalipun. 😅
Kembali ke resep kali ini. Shish kebab ialah makanan khas Persia, Turki, dan Armenia, berupa potongan daging yang ditusuk dengan bambu dan dipanggang dibara hingga matang. Sebenarnya ibarat dengan sate di Indonesia, hanya saja shish kebab biasanya mempunyai potongan daging yang agak besar. Umumnya daging kambing menjadi materi utama, tapi unggas ibarat ayam, atau daging sapi juga dapat diolah menjadi makanan ini. Di Iran sendiri, kalau menggunakan daging ayam maka namanya berubah menjadi 'joojeh kebab'. Saya pernah posting resep joojeh kebab, silahkan klik pada link disini untuk resepnya ya.
Walau originalnya kebab ialah masakan yang berasal dari Timur Tengah, dalam perkembangannya menyebar ke banyak sekali daerah dan negara, salah satunya di tempat Asia Tenggara yang berubah menjadi menjadi sate. Bumbunya pun kemudian mengalami modifikasi diadaptasi dengan taste dan pengecap lokal sehingga tercipta aneka ragam saus dan bumbu rendaman untuk makanan ini. Joojeh kebab, atau kebab ayam a la Iran (Persia), umumnya tidak terlalu berat akan rempah, namun menggunakan satu rempah unik berjulukan saffron. Benang sari bunga crocus ini harganya cukup mahal dan hanya dipakai sejumput kecil saja didalam masakan untuk menunjukkan rasa umami yang berbeda.
Walau originalnya kebab ialah masakan yang berasal dari Timur Tengah, dalam perkembangannya menyebar ke banyak sekali daerah dan negara, salah satunya di tempat Asia Tenggara yang berubah menjadi menjadi sate. Bumbunya pun kemudian mengalami modifikasi diadaptasi dengan taste dan pengecap lokal sehingga tercipta aneka ragam saus dan bumbu rendaman untuk makanan ini. Joojeh kebab, atau kebab ayam a la Iran (Persia), umumnya tidak terlalu berat akan rempah, namun menggunakan satu rempah unik berjulukan saffron. Benang sari bunga crocus ini harganya cukup mahal dan hanya dipakai sejumput kecil saja didalam masakan untuk menunjukkan rasa umami yang berbeda.
Nah untuk resep kali ini aku merendam potongan daging ayam dalam bumbu teriyaki a la Jepang yang terasa manis asin. Jika selama ini anda mengira menciptakan bumbu teriyaki tidak mengecewakan ribet dan menentukan menggunakan produk instannya dalam kemasan botol, maka resep saus teriyaki di bawah super gampang dibentuk dan layak dicoba dirumah. Kuncinya hanya pada penggunaan kecap asin (soy sauce) yang berkualitas baik. Saya biasa menggunakan premium soy sauce dari Lee Kum Kee, rasanya tidak terlalu asin dan selalu berhasil menyedapkan aneka masakan yang dibentuk darinya.
Potongan ayam cukup direndam dalam saus marinadenya dan didiamkan di chiller kulkas, minimal 2 jam, semalaman lebih bagus. Cara ini menciptakan daging ayam terasa sangat moist dan juicy, padahal aku menggunakan potongan dada ayam yang populer kesat, kering dan kenyal ibarat karet. Tentu saja fillet paha akan menunjukkan tekstur yang lebih berlemak, tapi percayalah kebab dada ayam kali ini benar-benar moist.
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Chicken Teriyaki Shish Kebab
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 4 porsi
Tertarik dengan resep sejenis lainnya? Silahkan klik pada link dibawah ini:
- 400 gram dada ayam, potong ukuran 2 x 3 cm
- 1 buah bawang bombay, potong menjadi 8 bagian
- 1 buah tomat merah, potong menjadi 8 bagian
- 1/2 buah paprika hijau, potong ukuran 2 x 2 cm
- batang bambu, rendam air, secukupnya
- 1/2 buah paprika hijau, potong ukuran 2 x 2 cm
- batang bambu, rendam air, secukupnya
Bahan B:
- 1 sendok teh jahe parut
- 3 siung bawang putih, dihaluskan
- 2 - 3 sendok makan madu
- 2 sendok teh minyak wijen
- 3 - 4 sendok makan soy sauce, gunakan yang premium
- 2 sendok teh cabe bubuk (optional)
- 1/2 sendok makan wijen putih
- 3 sendok makan FiberCreme (optional)
- 3 sendok makan FiberCreme (optional)
- 100 ml air
Bahan C:
- 1/2 sendok makan tepung maizena, larutkan dengan 3 sendok makan air
- 50 ml air
Cara membuat:
Cara membuat:
Masukkan potongan ayam ke dalam mangkuk, tuangkan materi B, aduk rata. Tutup mangkuk dengan plastic wrap dan simpan di kulkas minimal 2 jam atau semalaman.
Keluarkan dari kulkas, tusukkan potongan ayam di batang bambu, jadi sekitar 4 buah kebab. Sisihkan air rendamannya untuk saus.
Tusukkan juga bawang bombay, paprika dan tomat di bacokan lainnya.
Tusukkan juga bawang bombay, paprika dan tomat di bacokan lainnya.
Siapkan oven di kompor, panggang ayam hingga matang dan permukaannya kecoklatan sambil sesekali dioles dengan sausnya. Panggang juga bawang, paprika, dan tomat hingga kecoklatan permukaanya. Angkat dan tata di piring saji.
Tuangkan sisa saus rendaman ayam ke panci kecil, tambahkan larutan maizena dan 50 ml air dan masak hingga mendidih dan kental. Cicipi rasanya, angkat dan siramkan ke kebab. Super yummy!
Sumber:
Wikipedia - Kebab
Wikipedia - Shish Kebab
Sumber:
Wikipedia - Kebab
Wikipedia - Shish Kebab