Resep Rugelach
Satu bulan menjalani diet keto, saya merasa tidak terlalu craving akan makanan bagus atau nasi atau lontong. Makanan yang disebutkan terakhir yakni yang paling berat dihindari kala diet alasannya saya suka nasi dan maniak dengan lontong. Sebelum melaksanakan diet ini, apapun harus dimakan pakai nasi. Contohnya dikala memasak sayur lodeh sepanci penuh, saya berencana sayur sebanyak itu akan menciptakan perut kenyang tanpa perlu dilahap bersama nasi. Tapi ketika sayur lodeh matang dan semangkuk masuk kedalam perut, tetap ada 'perasaan' yang kurang. Bayangan nasi bersliweran dikepala dan sayur lodeh nan pedas memang paling sedap dimakan dengan nasi dan tempe goreng. Akhir dongeng sudah dapat ditebak, saya memasak nasi se-rice cooker penuh! Mulut dan perut ini gres terasa puas ketika nasi dan sayur lodeh berkolaborasi. 😂
Satu hal yang saya perhatikan, kalau kandungan lemak dalam makanan terlalu sedikit maka muncul rasa tidak puas walau telah menyantap sayur dan lauk segambreng. Perut juga gampang lapar dan balasannya saya sibuk mencari makanan yang dapat memuaskan, umumnya berkarbo dan tidak sehat. Lemak yang paling mudah, mengenyangkan dan memuaskan bagi saya yakni alpukat. Buah kaya lemak dan yummy ini menciptakan rasa kenyang lebih bertahan usang dan impian untuk 'ngemil' menghilang. Saya biasanya menyantap 1 hingga 2 buah alpukat sehari yang dimakan bersama telur rebus dan salad. Jika dulu dikala awal diet saya menyantap salad lebih dulu, sekarang dikala makan siang dihajar dengan alpukat, telur rebus atau tim ikan dan kucuran olive oil. Perut menjadi kenyang dan puas. Sekitar satu jam kemudian gres saya lanjutkan dengan salad atau tumis sayuran. Cara ini terbukti lebih efektif untuk menghentikan craving dan impian ngemil.
Banyak yang bertanya di IG mengenai menyusun sajian keto atau kudapan yang keto friendly (kue/cookies). Saya terus jelas gundah juga hendak menjawabnya alasannya sajian makan sehari-hari sama sekali tidak Istimewa serta tidak ada agenda ngemil sama sekali. Basic makanan hanya alpukat yang terkadang saya blender menjadi smoothie bersama sayuran atau dimakan segar, sayur (kebanyakan jenis sawi-sawian dan kubis-kubisan) yang diolah menjadi salad dan tumis, telur rebus (2-3 butir sehari) dan sepotong ikan yang dikukus/tim. Menu ini saya putar-putar, mix match, dan ulang tanpa terlalu banyak melaksanakan perubahan besar. Jika ingin mengemil pun saya menentukan kacang mete, almond atau walnut, dan terkadang tempe goreng. Semua makanan ini saya santap di jendela makan kala tidak melaksanakan intermittent fasting.
Beberapa teman di kantor bertanya, berapa kilogram berat yang telah turun, dan jawaban saya masih tetap sama. Saya tidak terlalu pusing dengan timbangan. Selama pakaian dan celana terasa semakin longgar maka saya yakin diet ini berhasil alasannya seringkali berat tubuh tidak turun secara drastis namun lingkar perut, paha dan lengan bahwasanya mengecil.
Wokeh menuju ke resep rugelach (ˈruːɡələx) kali ini. Makanan ini yakni pastry yang terkenal di negara Israel. Versi tradisional rugelach terbuat dari gulungan campuran yang mempunyai isi dan dibuat bulan sabit. Beberapa sumber menyampaikan rugelach dan croissant Perancis mempunyai kesamaan nenek moyang yaitu masakan Vienna. Rugelach dapat dibuat dari campuran yang mengandung krim asam atau cream cheese, tapi ada juga beberapa varian tanpa produk dairy sama sekali. Adonan dari cream cheese merupakan varian rugelach yang dikala ini paling banyak ditemukan, kemungkinan penemuan dari US, sementara campuran dengan ragi sebagai pengembang dan krim asam merupakan versi yang lebih tua. Bahan pengisi yang biasa digunakan menyerupai kirmis, kacang walnut, kayu manis, coklat, marzipan, biji poppy, atau aneka buah kering yang digulung didalam adonan.
Proses menciptakan rugelach sangat simple, dan walau tanpa materi pengembang tekstur campuran tetap lembut dan empuk, ini alasannya porsi mentega dan cream cheese yang digunakan didalam adonan. Resep orisinil memakai krim asam (sour cream), saya gantikan dengan yogurt yang kebetulan masih ada stoknya di kulkas. Jika yogurt tidak ada, maka gantikan porsinya dengan cream cheese saja. Poin terpenting mungkin kala menciptakan adonan, kalau teksturnya terlalu lembek dan lengket, jangan ragu menambahkan tepung terigu sedikit, kandungan mentega dan cream cheese tidak akan menciptakan campuran menjadi keras. Hal lain yakni jangan proses materi isi hingga hancur dan menggumpal. Sebaiknya proses hingfga teksturnya masih remah atau tercerai-berai, terlalu menggumpal (seperti yang saya lakukan!) akan menyulitkan ketika isi ditebarkan di permukaan adonan.
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Proses menciptakan rugelach sangat simple, dan walau tanpa materi pengembang tekstur campuran tetap lembut dan empuk, ini alasannya porsi mentega dan cream cheese yang digunakan didalam adonan. Resep orisinil memakai krim asam (sour cream), saya gantikan dengan yogurt yang kebetulan masih ada stoknya di kulkas. Jika yogurt tidak ada, maka gantikan porsinya dengan cream cheese saja. Poin terpenting mungkin kala menciptakan adonan, kalau teksturnya terlalu lembek dan lengket, jangan ragu menambahkan tepung terigu sedikit, kandungan mentega dan cream cheese tidak akan menciptakan campuran menjadi keras. Hal lain yakni jangan proses materi isi hingga hancur dan menggumpal. Sebaiknya proses hingfga teksturnya masih remah atau tercerai-berai, terlalu menggumpal (seperti yang saya lakukan!) akan menyulitkan ketika isi ditebarkan di permukaan adonan.
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Rugelach
Resep diadaptasikan dari website King Arthur Flour - Rugelach
Untuk 24 buah kue
- 225 gram mentega/margarin
- 170 garam cream cheese, suhu ruang
- 75 gram yogurt plain
- ½ sendok teh garam
- 340 gram tepung terigu protein sedang
Bahan isi:
- 100 gram brown sugar
- 100 gram kacang almond mentah
- 80 gram kismis
- 70 gram kurma (tanpa biji)
- 1 sendok makan bubuk kayu manis
- Susu cair untuk mengoles adonan
Topping:
- Susu cair
Cara membuat:
Siapkan mangkuk mikser, masukkan mentega/margarin, cream cheese, yogurt, dan garam. Kocok dengan kecepatan sedang hingga tercampur baik dan lembut. Masukkan tepung terigu, kocok dengan kecepatan paling rendah hingga tepung dan campuran tercampur baik. Matikan mikser.
Bagi campuran menjadi 3 bab yang sama beratnya, bulatkan masing-masing adonan, pipihkan hingga menjadi piringan dengan lebar sekitar 15 cm. Bungkus masing-masing piringan campuran dengan plastic wrap dan simpan dikulkas minimal 1 jam atau maksimal 1 malam.
Membuat isi:
Aduk jadi satu materi isi di mangkuk kecuali susu cair, masukkan ke dalam chopper atau food processor atau blender. Proses hingga hancur dan remah, jangan hingga menggumpal. Tuangkan ke mangkuk, sisihkan.
Panaskan oven, suhu 170’C, api atas dan bawah. Siapkan 3 buah loyang datar, alasi loyang dengan silpat atau kertas baking, sisihkan.
Keluarkan campuran dari kulkas, tabur permukaan meja dengan tepung yang agak banyak biar campuran tidak lengket ketika digilas. Letakkan piringan campuran di permukaan tepung, lumuri juga kayu penggilas. Gilas campuran melebar menjadi bulatan dengan diameter sekitar 25 cm.
Olesi permukaan campuran dengan susu cair, taburi dengan materi isi (bagi materi isi menjadi 3 bab yang sama beratnya untuk 3 buah adonan). Tekan isi dengan telapak tangan biar melekat dengan baik ke adonan. Potong campuran menjadi 8 - 12 bagian, paling gampang memotongnya dengan pizza cutter.
Gulung masing-masing potongan dari bab terlebar hingga keujungnya, tekuk ujung-ujungnya sehingga potongan campuran berbentuk bulan sabit.
Letakkan di loyang, lakukan pada semua campuran lainnya. Olesi permukaan campuran dengan susu cair. Panggang hingga permukaannya kuning kecoklatan (25 – 30 menit), keluarkan dari panggangan biarkan dingin. Sajikan.
Sumber:
Wikipedia - Rugelach
Sumber:
Wikipedia - Rugelach
