Inilah Ilmu Warisan Nenek Moyang Dalam Mengenali Jenis Kelamin Bayi Dalam Kandungan
Ketika seorang perempuan telah mengalami kehamilan, ada satu pertanyaan yang sering kali menggoda. Apakah sang bayi nantinya lahir sebagai anak pria atau perempuan ?
Simak juga :
Meski kampanye pemerintah menyatakan, Dua anak saja cukup. Laki-laki atau perempuan sama saja. Namun tetap saja ada kecenderungan sebuah pasangan menginginkan jenis kelamin tertentu untuk bakal bayinya.
Misalnya, sebab belum dewasa yang terdahulu semuanya berkelamin laki-laki, maka untuk bakal bayi yang akan lahir sangat dibutuhkan berkelamin laki-laki, semoga lebih komplit. Dan sebaliknya.
Ilmu kedokteran modern bergotong-royong sudah bisa menjawab pertanyaan ini dengan lebih akurat. Yaitu dengan cara melaksanakan ultrasonografi atau USG. Yang biasanya dilakukan ketika umur kandungan sudah mencapai usia tertentu.
Dan dengan USG pula jenis kelamin si jabang bayi akan sanggup diperkirakan lebih tepat.
Disamping ilmu kedokteran modern, nenek moyang bangsa Indonesia bergotong-royong sudah memiliki cara tersendiri dalam memperkirakan jenis kelamin si jabang bayi.
Ada yang menyampaikan bahwa cara-cara nenek moyang yaitu sekedar mitos.
Tetapi faktanya, ketika cara-cara nenek moyang tersebut dilakukan dengan sabar dan dengan pengamatan yang teliti, risikonya banyak yang mendekati kebenaran.
Sebab nenek moyang telah mengetahui, memperhatikan dan mengingat dengan teliti perihal ciri-ciri sang ibu berkaitan dengan jenis kelamin bayi yang dikandung oleh calon ibu.
Bentuk fisik calon bayi yang masih dalam kandungan memang tidak kasat mata.
Namun ciri-ciri fisik sang calon ibu, bisa dikenali, bila seksama.
Dari pengamatan dan catatan yang dilakukan, ada beberapa ciri fisik dari calon ibu yang bisa dipakai untuk mengenali jenis kelamin jabang bayi.
Dan Inilah Ilmu Warisan Nenek Moyang Dalam Mengenali Jenis Kelamin Bayi Dalam Kandungan
● Mengenali jenis kelamin bayi dari Ngidam.
Meski tidak semuanya, sebagian besar ibu yang sedang hamil mengalami apa yang disebut ngidam. Ngidam juga terdengar menyerupai mitos. Tetapi faktanya sering terjadi. Dan ilmu kedokteran modern memandang ngidam sebagai akhir terjadinya perubahan hormon dalam badan sang calon ibu.
Dan bila benar-benar diamati seorang ibu hamil umumnya mengalami “jenis ngidam” yang berbeda.
Misal seorang ibu hamil lalu tiba-tiba menyukai kuliner yang berasa asin, asam, atau ada yang suka manis.
Nah dari kesukaan calon ibu ini, nenek moyang mengamati, ibu hamil yang menyukai kuliner yang manis-manis maka bayi yang dikandungnya yaitu wanita.
Sedangkan bila sang ibu menyukai yang asin atau asam maka bayinya kelak berjenis kelamin laki-laki.
Disarankan untuk dilihat :
● Mengenali jenis kelamin bayi dari ukuran buah dada sang ibu
Apabila ukuran buah dada kiri sang ibu lebih besar maka kelak bayinya berjenis kelamin wanita.
Dan sebaliknya, bila yang kanan lebih besar maka bayinya yaitu laki-laki.
● Mengenali jenis kelamin bayi dari Mood sang ibu
Jika ketika sedang hamil sang ibu mood-nya sering berubah-ubah, praktis menjadi sedih, praktis senang, atau haru, maka bayinya yaitu wanita.
Tetapi bila sang ibu terlihat cuek-cuek saja maka bayinya laki-laki.
● Mengenali jenis kelamin bayi dari bentuk perut sang ibu
Apabila bentuk perut ibu terlihat lebih besar di atas, maka bayinya kemungkinan besar wanita.
Sedangkan bila perut sang ibu terlihat lebih besar di bawah, maka bayinya kelak yaitu laki-laki.
● Mengenali jenis kelamin bayi dari urin sang ibu.
Jika warna urin sang ibu hamil terlihat lebih pekat, hal itu menyampaikan jka jenis kelamin bayi yaitu laki-laki. Sedangkan warna urin sang ibu lebih jernih itu artinya bayinya kelak seorang wanita.
Dan untuk lebih memantapkan perkiraan, pengamatan selayaknya tidak hanya pada satu tanda saja. Sebab bila kesemua tanda ada dan diperhatikan dengan seksama risikonya biasanya lebih akurat.
Namun bila ingin lebih akurat lagi, tentu saja dilakukan USG ( meski hasil USG pun terkadang meleset ).
Yang ini jangan hingga tertinggal :
