Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hati-Hati ! Jikalau Anak Bunda Kurang Tidur, Nanti Jadi Gendut

Para orang renta jaman dulu mendidik ( atau memaksa ) dengan melarang anak-anaknya untuk jangan tidur terlalu larut malam. Sebab dikhawatirkan belum dewasa yang kurang tidur dan akan menjadi mengantuk di sekolah.
Para orang renta juga khawatir, jikalau belum dewasa kurang tidur maka segala penyakit akan gampang tiba – penyakitan – dan badannya menjadi kurus.
Maksud dan tujuan para orang renta tersebut intinya sangat baik. Namun kekhawatiran yang ada pada mereka tidak semuanya benar.
Maksudnya ?

Berkebalikan dengan pemahaman para orang tua, belum dewasa yang kurang tidur tidak akan mengakibatkan tubuh mereka menjadi kurus.

Sebaliknya kurang tidur pada anak justru akan mengakibatkan tubuh mereka menjadi gendut atau kelebihan berat tubuh alias mengalami obesitas.

Temuan yang cukup mengejutkan tersebut diungkapkan oleh para peneliti di Selandia Baru.
Para peneliti tersebut telah melaksanakan riset terhadap 244 anak yang berumur antara tiga dan tujuh tahun. Dan hasil riset tersebut kemudian dipublikasikan di situs BMJ.

Anak-anak yang diteliti tersebut, ditimbang berat tubuh mereka setiap enam bulan sekali, tinggi tubuh dan jumlah lemak dalam tubuh atau Body Mass Index mereka diukur.
Kebiasaan tidur serta tingkat aktifitas fisik mereka juga direkam pada usia tiga, empat dan lima tahun. Berdasarkan pengamatan ini, para peneliti menemukan bahwa belum dewasa yang kurang tidur pada usia dini, lebih beresiko untuk mempunyai Body Mass Index yang lebih tinggi pada usia tujuh tahun.

Keterkaitan ini berlanjut bahkan dikala faktor-faktor resiko lainnya menyerupai jenis kelamin dan aktifitas fisik juga dimasukkan dalam penelitian mereka.

Dengan demikian akhirnya dinyatakan bahwa belum dewasa yang kurang tidur waktu malam hari kemungkinan besar akan mengalami obesitas.

Studi tersebut selanjutnya menyatakan bahwa tidur lebih banyak berkaitan dengan berat tubuh yang lebih rendah, yang bisa berdampak penting bagi kesehatan masyarakat.
Sedangkan dalam hal ini , para jago kesehatan di Inggris menyampaikan "tidak ada ruginya" memperhatikan korelasi antara kurang tidur dan kesehatan yang kurang baik.
Alasan-alasan yang diperkirakan mengakibatkan keterkaitan ini ialah belum dewasa menjadi punya waktu lebih banyak untuk makan dan tidur itu mengubah hormon-hormon yang mensugesti selera makan mereka.

Dalam analisis yang mendampingin hasil penelitian tersebut, Professor Fransesco Cappuccio dan Profesor Michelle Miller dari University of Warwick di Inggris menyampaikan bahwa riset di masa mendatang harus "mengeksplorasi serta memvalidasikan metode yang gres yang terfokus pada perilaku, bukan obat, metode-metode memperpanjang waktu tidur belum dewasa dan orang dewasa.
"Sementara ini tidak ada ruginya menunjukkan nasehat kepada orang bahwa kurang tidur pada malam hari secara terus menerus kemungkinan akan menganggu kesehatan orang remaja dan anak-anak."

Dr Ian Maconochie dari Fakultas kesehatan belum dewasa Inggris, Royal College of Paediatrics and Child Health juga mengatakan, "Anak-anak di bawah lima tahun pada umumnya memerlukan paling tidak 11 jam tidur pada malam hari dan tidur siang. "Namun begitu, 20% belum dewasa usia ini mengalami persoalan tidur dan kita sudah tahu bahwa kurang tidur sangat berakibat pada kemampuan mengingat, memperhatikan, sikap dan prestasi di sekolah.
Hasil studi ini ialah komplemen pengetahuan yang sangat berkhasiat soal contoh tidur anak-anak."

Simak juga yang tak kalah bermanfaatnya :