Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waduh! Jakarta Diperkirakan Mengalami Kekurangan Guru Di 2022, E-Learning Jadi Solusi?

Ibu Kota Jakarta diperkirakan akan mengalami kekurangan tenaga pengajar pada 2022. Pasalnya, sekira 2.500 guru di DKI Jakarta pensiun setiap tahun. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Rata-rata pensiun setiap tahunnya 2.500 orang. Saya sudah hitung, pada 2022 DKI Jakarta dapat krisis guru," kata Sopan di Jakarta. Demi mengatasi hal tersebut, ia menyampaikan perlu adanya terobosan dan penemuan gres untuk mencegah kekurangan tenaga pendidik di DKI Jakarta.


Sopan beropini mengatasi kurangnya guru di DKI Jakarta tidak hanya dengan menambah jumlah guru baru, melainkan dengan mengubah konsep yang sesuai perkembangan teknologi masa depan.

"Apakah tetap memakai konsep-konsep usang bahwa sekolah harus ada guru, atau menyerupai pendidikan dari jarak jauh, e-learning," ungkapnya.

Namun, Sopan mengakui sampai sekarang dirinya belum dapat memberi citra mengenai solusi terkait problem kekurangan guru yang akan datang. Sebab, kata dia, pihaknya masih menunggu pergantian jabatan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 dalam waktu dekat.
Konsep pendidikan yang beralih pada e-learning juga pernah dikatakan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir. Ia mengatakan, sistem perkuliahan e-learning yang dimulai dari perpustakaan akan lebih banyak menyediakan rujukan literasi berbasis digital.

Ia meramalkan, masa depan sistem pendidikan akan berorientasi tanpa penggunaan kertas. Perkembangan perguruan tinggi tinggi di masa mendatang, lanjut dia, juga tak lagi mengandalkan gedung-gedung sebagai sentra acara perkuliahan. Melainkan bermetamorfosis basis teknologi informasi.

"Mimpi perguruan tinggi tinggi tidak menyerupai ini, ke depan niscaya jadi classroomless, borderless, sudah berbasis teknologi informasi. Dengan begitu maka ruang kelas jadi tidak penting lagi.
Baca Selengkapnya