Resep Asam Elok Pindang Ikan Tongkol
Weekend lalu karenanya saya panen tomat juga! Tanaman ini benihnya berasal dari tomat anyir yang buahnya saya lempar ke dalam pot kompos. Sama sekali tidak berniat untuk menanamnya, alasannya ialah saya telah membeli banyak benih tomat cherry di online shop. Ketika beberapa bulan kemudian pot berisi kompos homemade ini dibongkar dan digunakan untuk menanam pohon tin, sebatang tanaman tomat kecil tumbuh disana, terlihat kekar dan sehat. Tak ingin tersia-sia dan dimakan tikus, pohon tomat balita itu saya pindahkan ke pot tersendiri dan disiram setiap hari. Ketika ukurannya telah sepanjang 20 cm, saya pindahkan ke sebuah pot berdiameter 30 cm. Tanamannya tumbuh subur, tinggi, gendut, kekar dan terlihat sehat, sampai saya topang dengan sebatang kayu panjang, tapi bunganya hanya bisa dihitung dengan jari.
Saya kemudian membeli pupuk P dan K di olshop, serta rutin menyiram media tanamnya dengan minyak ikan. Bunga-bunga yang tadinya jarang sekarang mulai bermunculan, menciptakan hati saya bersorak girang membayangkan sebatang pohon tomat yang sarat dengan buah merah bergelantungan. Sayangnya hampir 80 persen bunga tersebut rontok dihajar hujan, menyisakan beberapa buah (delapan tepatnya) yang karenanya tumbuh membesar, merah dan siap dipanen. Sungguh, walau buah ini murah dipasar namun menanamnya sendiri ternyata penuh usaha juga. 😄
Berbicara mengenai berkebun, saya cukup banyak menanam jenis cabe dan tomat. Aneka cabe mulai dari Sweet Italian Pepper yang gendut dan besar (gambar diatas), sampai habanero yang terkenal pedas, paprika, serta aneka jenis tomat. Dari semua benih yang saya sebarkan (90% tumbuh sukses) hanya beberapa tanaman yang bisa tumbuh cukup umur dan menongolkan buahnya, sisanya hidup segan mati tak hendak. Penyebab utama kegagalan menanam kedua jenis sayuran ini ialah hama dan penyakit. Selama ini saya selalu mengakibatkan tikus sebagai biang kerok, namun ternyata penyakit dan serangga menduduki peringkat teratas.
Kutu yang mengakibatkan daun-daun cabe menjadi keriting dan enggan berbuah ini saya tumpas dengan pestisida organik buatan sendiri. Ramuannya berupa bawang putih, cabe rawit, daun pepaya dan sabun cair pencuci piring. Sayangnya ramuan ini tidak mengecewakan keras dan menciptakan daun rontok. Pengalaman saya sebelumnya, tanaman cabe yang telah terkena penyakit keriting susah untuk disembuhkan. Saya biasanya akan memangkas semua cabang dan daun sampai habis, batangnya akan menumbuhkan tunas-tunas baru, pada ketika itu penyemprotan dilakukan secara rutin. Cara ini terbukti cukup sukses menyelamatkan sebatang pohon cabe yang karenanya menghasilkan buah yang sarat menyerupai gambar diatas.
Nah ahad kemudian saya menemukan ternyata insan juga merupakan hama yang berbahaya, terbukti sebuah pot bersi tanaman cabe Sweet Italian Pepper yang sudah berbuah, lenyap beserta potnya. Pot-pot berisi tanaman cabe tersebut memang saya letakkan diatas pagar supaya mendapat sinar matahari maksimal. Jika dari jalanan tinggi pagar mencapai lebih dari 2 meter, namun saya sama sekali tidak mengira seseorang akan meraihnya dari jalan. Pohon cabe pendek dengan buah yang gendut itu lenyap tak berbekas. Satu pot berisi cabe yang sudah berbuah lainnya terpaksa saya selamatkan dan letakkan di atas meja di teras, berharap bisa bertahan sampai buahnya merah dan siap dipanen.
Swear, walau menanam tanaman sayuran sendiri tidaklah mudah, namun semangat saya tidak surut. Kegagalan memang bukan menjadi penghalang untuk menyerah, namun menjadi momen sempurna untuk mengevaluasi diri. Saya sudah berencana hendak menanam beberapa jenis cabe lainnya menyerupai habanero, jalapeno, poblano, dan Sweet Italian Pepper yang tak diduga sangat gampang tumbuh dan cepat menghasilkan buah. Namun kali ini saya akan melakukannya dengan lebih cermat dan ekstra hati-hati.
Menuju ke resep asam bagus pindang ikan tongkol kali ini. Resepnya terinspirasi dari ikan telang asam manis, kuliner khas Banjar yang saya peroleh resepnya dari seorang pembaca JTT di IG. Jika di Banjarmasin, kuliner asam bagus ini terbuat dari ikan telang, sejenis ikan tengiri yang diasinkan dan sangat terkenal disana. Rekan kantor saya, Mbak Annie, juga pernah membawa kuliner serupa, kali ini terbuat dari ikan pindang yang relatif gampang ditemukan di pasar. Sebenarnya tumis ikan pindang menyerupai ini bukan kuliner absurd di keluarga saya. Ibu saya sering membuatnya ketika kami masih tinggal di rumah, dan selalu berhasil membangkitkan nafsu makan. Selain ikan pindang, Ibu biasanya membuatnya dari jenis ikan segar yang digoreng menyerupai bandeng, tongkol atau kembung. Nah perbedaan resep Ibu dan asam bagus kali ini ialah tidak memakai rempah menyerupai lengkuas, jahe, dan daun salam. Tiga bumbu dapur yang biasanya selalu hadir ketika saya menciptakan tumisan. Ternyata tanpa bumbu tersebut pun rasanya tetap sedap.
Kunci resep ini ialah pada penggunaan gula Jawa dan air asam, tidak memakai kecap bagus sama sekali sebagaimana kuliner Jawa umumnya. Saya menambahkan petai dan belimbing wuluh supaya rasanya lebih menggugah selera.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Asam Manis Ikan Cuek
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 4 porsi
Tertarik dengan resep tumisan lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Salmon Tumis Cabai Rawit
Tumis Daun Pepaya
Tumis Kangkung Tauco Telur Puyuh
Bahan:
- 350 gram ikan tongkol cuek, buang tulangnya, potong sesuai selera
Untuk 4 porsi
Tertarik dengan resep tumisan lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Salmon Tumis Cabai Rawit
Tumis Daun Pepaya
Tumis Kangkung Tauco Telur Puyuh
Bahan:
- 350 gram ikan tongkol cuek, buang tulangnya, potong sesuai selera
- 5 buah belimbing wuluh, potong melintang 1 cm
- 4 buah tomat hijau, rajang kasar
- 1 buah tomat merah, potong dadu
- 1 - 2 papan petai, kupas, dan belah menjadi 2 bagian
Bumbu dan materi lain:
- 3 sendok makan minyak untuk menumis
- 5 siung bawang merah, iris tipis
- 4 siung bawang putih, memarkan dan cincang kasar
- 5 buah cabe merah keriting, iris serong tipis
- 10 buah cabe rawit hijau, iris serong tipis
- 5 buah cabe rawit merah, rajang melintang kasar
- 1 sendok makan saus tiram
- 2 - 3 sendok makan air asam jawa yang kental
- 1 1/2 - 2 sendok makan gula jawa, sisir halus
- 1 sendok teh garam
Siapkan pindang ikan tongkol (bisa memakai ikan jenis lain atau ikan segar) yang telah dibersihkan, dibuang tulangnya dan dipotong sesuai selera. Siapkan wajan, beri minyak dan goreng ikan sampai permukaannya kecoklatan. Hati-hati ketika menggorengnya alasannya ialah ikan akan meletus-letus heboh. Angkat dan tiriskan.
Sisakan sekitar 3 sendok makan minyak bekas menggoreng ikan diwajan, tumis bawang merah dan bawang putih sampai layu dan setengah matang. Masukkan belimbing wuluh, tomat hijau, tomat merah, semua cabai, aduk dan masak sampai layu. Tambahkan saus tiram, air asam jawa, gula dan garam, aduk rata.
Tumis dengan api sedang sampai semua materi matang, cicipi rasanya. Tumisan terasa asam, bagus dan sedikit asin. Masukkan ikan pindang goreng, aduk rata. Masak selama 1 menit. Angkat dan sajikan dengan nasi panas.