Beberapa Cara Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan Islam
Kalau mendengar ada sahabat yang sedang hamil atau sebentar lagi melahirkan, bawaannya suka baper, deh! Kaprikornus suka membayangkan lucunya menimang bayi yang imut dan menggemaskan. Saya sendiri sudah agak lupa-lupa ingat, bagaimana pengalaman ketika dulu hamil dan melahirkan. Soalnya hamil terakhir sudah 12 tahun yang lalu, hehehe... jadi rasanya itu agak samar-samar.
Namun, yang masih saya ingat dengan terperinci ketika mengurus bawah umur yang masih kecil yaitu, ketika proses menyusui mereka, kegiatan memandikan dan ketika mengenakan pakaian pada anak. Ketika tangan saya menyentuh bayi mungil itu, masih terekam terperinci dalam ingatan saya, ketika mata mungil yang masih jernih itu, memandang ke arah saya dengan tatapan yang dalam. Aaah, ... pokoknya gemesiiin! Tidak hanya itu kenangan sepanjang hari menikmati wanginya bayi, merupakan momen yang selalu terekam dengan anggun di ingatan saya.
Ya, udah, hamil lagi aja!
Hmm .. niscaya deh, kalau saya menceritakan bagaimana serunya mengasuh bayi, ada saja yang menyarankan saya untuk hamil lagi. Bukannya enggak mau, tetapi kalau enggak ingat umur, rasanya ingin menimang bayi nan mungil. Entah hanya perasaan saya aja, dengan bertambahnya usia, membayangkan seluruh kegiatan mengurus bayi selama 24 jam, tampaknya bakalan kehabisan tenaga hehehe ...
Beda orang tentu beda pandangan, bukan? Dalam kenyataannya, dalam bulat pertemanan, ada beberapa sahabat yang seusia dengan saya bisa hamil lagi dan menjalani proses melahirkan dengan lancar. Bahkan saya lihat, mereka begitu full of energy dan terlihat enjoy dengan kehidupannya.
Yup, saya sadar bila Allah memperlihatkan kemampuan yang istimewa pada setiap orang.
Jadi ketika teman-teman menceritakan masa-masa kehamilan mereka, saya ikut bahagia dan sesekali mengingat-ingat ketika saya sedang hamil. Selama sembilan bulan mengandung, tentu banyak suka sedih yang dialami seorang ibu hamil. Apapun yang terjadi, sebaiknya kita nikmati semua prosesnya dan menjalani dengan sabar, setuju?
Sebagai seorang muslimah pastinya kita ingin melaksanakan terbaik untuk mengikuti hukum Agama Islam termasuk untuk mengetahui usia kehamilan. Dengan mengetahui usia kehamilan, kita bisa memahami tahap-tahap perkembangan janin.
Oleh alasannya itu, sebagai orang Islam sangat penting untuk mengetahui menghitung usia kehamilan berdasarkan anutan islam. Tak ada salahnya bila kita berikhtiar untuk selalu mengikuti perintah agama. Dengan begitu jalan kita akan lebih dipermudah oleh Sang Maha Kuasa.
Namun, yang masih saya ingat dengan terperinci ketika mengurus bawah umur yang masih kecil yaitu, ketika proses menyusui mereka, kegiatan memandikan dan ketika mengenakan pakaian pada anak. Ketika tangan saya menyentuh bayi mungil itu, masih terekam terperinci dalam ingatan saya, ketika mata mungil yang masih jernih itu, memandang ke arah saya dengan tatapan yang dalam. Aaah, ... pokoknya gemesiiin! Tidak hanya itu kenangan sepanjang hari menikmati wanginya bayi, merupakan momen yang selalu terekam dengan anggun di ingatan saya.
Ya, udah, hamil lagi aja!
Hmm .. niscaya deh, kalau saya menceritakan bagaimana serunya mengasuh bayi, ada saja yang menyarankan saya untuk hamil lagi. Bukannya enggak mau, tetapi kalau enggak ingat umur, rasanya ingin menimang bayi nan mungil. Entah hanya perasaan saya aja, dengan bertambahnya usia, membayangkan seluruh kegiatan mengurus bayi selama 24 jam, tampaknya bakalan kehabisan tenaga hehehe ...
Beda orang tentu beda pandangan, bukan? Dalam kenyataannya, dalam bulat pertemanan, ada beberapa sahabat yang seusia dengan saya bisa hamil lagi dan menjalani proses melahirkan dengan lancar. Bahkan saya lihat, mereka begitu full of energy dan terlihat enjoy dengan kehidupannya.
Yup, saya sadar bila Allah memperlihatkan kemampuan yang istimewa pada setiap orang.
Jadi ketika teman-teman menceritakan masa-masa kehamilan mereka, saya ikut bahagia dan sesekali mengingat-ingat ketika saya sedang hamil. Selama sembilan bulan mengandung, tentu banyak suka sedih yang dialami seorang ibu hamil. Apapun yang terjadi, sebaiknya kita nikmati semua prosesnya dan menjalani dengan sabar, setuju?
Sebagai seorang muslimah pastinya kita ingin melaksanakan terbaik untuk mengikuti hukum Agama Islam termasuk untuk mengetahui usia kehamilan. Dengan mengetahui usia kehamilan, kita bisa memahami tahap-tahap perkembangan janin.
Oleh alasannya itu, sebagai orang Islam sangat penting untuk mengetahui menghitung usia kehamilan berdasarkan anutan islam. Tak ada salahnya bila kita berikhtiar untuk selalu mengikuti perintah agama. Dengan begitu jalan kita akan lebih dipermudah oleh Sang Maha Kuasa.
Cara menghitung usia kehamilan menurut Islam bergotong-royong banyak digunakan di zaman modern ini. Apalagi memang sudah tertulis di dalam Al-Quran segala sesuatu yang berafiliasi dengan kehamilan. Misalnya saja bagaimana janin dibuat di dalam rahim dan sebagainya. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai proses kehamilan yang terkandung dalam Kitab Suci Umat Islam tersebut, berikut pemaparannya:
Menghitung Usia Kehamilan Dari Pembentukan Janin
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pembahasan pembentukan janin telah tercantum di dalam Al-Quran. Maka kita bisa menghitung usia kehamilan berdasarkan pembentukan janin yang telah digambarkan dengan jelas. Ketika usia janin sudah memasuki usia 2 bulan, tepatnya di ahad ke 6, sudah mulai terbentuk jari jemari, hidung dan bab indera pendengaran yang belum terlalu sempurna. Kemudian di hari ke 84 usia kehamilan, bagian-bagian indera pendengaran mulai sempurna, dengan begitu janin yang ada dalam perut, sudah mulai bisa mendengar bunyi ibunya.
Di hari ke 84 itu juga alat kelamin janin mulai terbentuk tetapi belum terlihat jelas. Memasuki bulan ke 5 biasanya alat kelamin gres akan terlihat terperinci dengan cara menggunakan alat USG. Selanjutnya memasuki usia 6 bulan ke atas, organ mata, alis dan bulu mata janin mulai sedit demi sedikit terbentuk.
Berdasarkan USG
Berdasarkan USG
Islam tidak pernah terlalu kaku dalam mengikuti perkembangan zaman, dan juga tidak pernah melarang untuk mengikuti perkembangan zaman. Selama hal tersebut masih bisa dimaklumi dan tidak keluar dari anutan Islam, tidak akan ada larangan.
Salah satunya mengetahui usia kehamilan dengan menggunakan alat yang modern menyerupai USG. Dengan pergi ke dokter kandungan atau bidan maka ibu yang sedang hamil akan lebih mengetahui usia janin di dalam kandungan.
Salah satunya mengetahui usia kehamilan dengan menggunakan alat yang modern menyerupai USG. Dengan pergi ke dokter kandungan atau bidan maka ibu yang sedang hamil akan lebih mengetahui usia janin di dalam kandungan.
Selain itu juga ibu hamil akan diberi tahu oleh tenaga yang sudah mahir perihal perkembangan janin. Bahkan orang bau tanah bisa mendengar detak jantung janin yang ada dalam perut.
Bukan hanya itu saja dengan kecanggihan alat USG 4D orang bau tanah bisa melihat wajah janin lebih jelas. Sehingga bisa memprediksi apakah wajahnya akan lebih menyerupai ke ibu atau menyerupai dengan ayahnya.
Dengan USG 4 dimensi juga ada akomodasi yang menggambarkan kegiatan janin di dalam rahim. Entah janin anda sedang sujud, sedang mengemut jari jemarinya, atau sedang tertidur pulas, sanggup terlihat dengan jelas. Lucu juga, ya hehehe.
Oleh kerena itu, tak ada salahnya untuk pergi memeriksakan kandungan ke rumah sakit atau bidan terdekat, semoga orang bau tanah bisa memperoleh warta yang lengkap mengenai buah hatinya.
Menghitung Usia Kehamilan Dengan Mengukur Puncak Rahim
Bukan hanya itu saja dengan kecanggihan alat USG 4D orang bau tanah bisa melihat wajah janin lebih jelas. Sehingga bisa memprediksi apakah wajahnya akan lebih menyerupai ke ibu atau menyerupai dengan ayahnya.
Dengan USG 4 dimensi juga ada akomodasi yang menggambarkan kegiatan janin di dalam rahim. Entah janin anda sedang sujud, sedang mengemut jari jemarinya, atau sedang tertidur pulas, sanggup terlihat dengan jelas. Lucu juga, ya hehehe.
Oleh kerena itu, tak ada salahnya untuk pergi memeriksakan kandungan ke rumah sakit atau bidan terdekat, semoga orang bau tanah bisa memperoleh warta yang lengkap mengenai buah hatinya.
Menghitung Usia Kehamilan Dengan Mengukur Puncak Rahim
Menghitung usia kehamilan dengan cara mengukur puncak rahin ini, juga terdapat dalam anutan Islam. Walaupun tidak seakurat dengan alat USG, tetapi cara ini bisa menjadi alternatif bila kita malas atau berhalangan untuk pergi ke rumah sakit.
Cara mengukurnya pun sangat mudah, kita bisa menggunakan alat ukur meteran yang biasa digunakan tukang jahit. Kemudian kita ukur dari tulang kehamilan sampai puncak rahim. Jika diukur panjangnya kurang lebih 29 cm maka kandungan memasuki bulan ke 8.
Oh iya, selain sanggup mengukur dengan alat meteran, kita juga bisa mengukurnya dengan menggunakan tangan, loh! Simple, ya! Hehehe ...
Cara mengukurnya pun sangat mudah, kita bisa menggunakan alat ukur meteran yang biasa digunakan tukang jahit. Kemudian kita ukur dari tulang kehamilan sampai puncak rahim. Jika diukur panjangnya kurang lebih 29 cm maka kandungan memasuki bulan ke 8.
Oh iya, selain sanggup mengukur dengan alat meteran, kita juga bisa mengukurnya dengan menggunakan tangan, loh! Simple, ya! Hehehe ...
Ibu hamil bisa menggunakan jarinya untuk mengukur dari puncak rahim sampai tulang kehamilan. Misalnya diukur dari puncak rahim sampai tulang kehamilan selebar 3 jari tangan maka kehamilan memasuki ahad ke 3. Sebenarnya juga bisa mengamatinya tanpa menggunakan alat bantuan. Ibu hamil bisa perhatikan apakah tinggi puncak rahim sudah mengenai pusar, bila sudah kehamilan tersebut sedang memasuki usia kehamilan antara ahad ke 5 dan ahad ke 6.
Dari ketiga metode tersebut, ibu hamil boleh saja menentukan cara yang ternyaman untuk mengetahui usia kehamilannya.
Barangkali ada yang mempertanyakan, seberapa pentingnya mengetahui usia kehamilan? Kalau berdasarkan saya, sih, penting sekali!
Ibu yang sedang hamil perlu mengetahui usia kehamilannya alasannya bisa mengetahui dengan terperinci perkembangan anak yang sedang dikandungnya. Selain itu, ibu juga bisa mengetahui nutrisi penting apa saja yang diperlukan oleh janin.
Dengan mengetahui usia kehamilan, ibu juga akan mengerti apa yang boleh dilakukan dan hal-hal apa saja yang harus dihindari. Memilih waktu yang tepat untuk berkunjung ke dokter pun bisa diperoleh ketika mengetahui usia kehamilan.
Nah, banyak manfaatnya, bukan? Makanya, ketika ada sahabat yang sedang hamil, saya seringkali menyempatkan menanyakan usia kandungannya. Supaya ibuhamil lebih maksimal mempersiapkan kelahiran bayinya kelak.
Kalau saya lihat, hampir semua sahabat yang sedang hamil, peduli dengan usia kehamilannya. Wajar saja, ya, alasannya kini warta bisa diperoleh dengan cepat. Tidak perlu keluar rumah atau pergi jauh, dengan perkembangan dunia digital, semua warta yang diperlukan oleh ibu hamil, bisa tersedia. Asyik, kan?
Di lingkungan teman-teman adakah yang sedang hamil juga? Apakah mereka juga mengetahui secara niscaya perihal usia kehamilannya? Cerita, yuuk!
Dari ketiga metode tersebut, ibu hamil boleh saja menentukan cara yang ternyaman untuk mengetahui usia kehamilannya.
Barangkali ada yang mempertanyakan, seberapa pentingnya mengetahui usia kehamilan? Kalau berdasarkan saya, sih, penting sekali!
Ibu yang sedang hamil perlu mengetahui usia kehamilannya alasannya bisa mengetahui dengan terperinci perkembangan anak yang sedang dikandungnya. Selain itu, ibu juga bisa mengetahui nutrisi penting apa saja yang diperlukan oleh janin.
Dengan mengetahui usia kehamilan, ibu juga akan mengerti apa yang boleh dilakukan dan hal-hal apa saja yang harus dihindari. Memilih waktu yang tepat untuk berkunjung ke dokter pun bisa diperoleh ketika mengetahui usia kehamilan.
Nah, banyak manfaatnya, bukan? Makanya, ketika ada sahabat yang sedang hamil, saya seringkali menyempatkan menanyakan usia kandungannya. Supaya ibuhamil lebih maksimal mempersiapkan kelahiran bayinya kelak.
Kalau saya lihat, hampir semua sahabat yang sedang hamil, peduli dengan usia kehamilannya. Wajar saja, ya, alasannya kini warta bisa diperoleh dengan cepat. Tidak perlu keluar rumah atau pergi jauh, dengan perkembangan dunia digital, semua warta yang diperlukan oleh ibu hamil, bisa tersedia. Asyik, kan?
Di lingkungan teman-teman adakah yang sedang hamil juga? Apakah mereka juga mengetahui secara niscaya perihal usia kehamilannya? Cerita, yuuk!