(Review) Herborist Lulur Tradisional Bali Milk + Whitening
HAAAAIII SEMUAAA.....
Kali ini saya akan mereview wacana sebuah lulur yang menurutku baguuuss banget, yaitu Herborist Lulur Tradisional Bali. Herborist sendiri yaitu brand orisinil Indonesia dan merupakan brand kecantikan yang telah memproduksi lulur, parfum, Olive Oil, Body Butter, dll dan selalu mengusung tema tradisional Bali. Yuk baca terus postinganku!
Sebenarnya saya semenjak dulu tertarik untuk mencoba produk dari Herborist sebab temanya yang serba bali dan tema warna hijau-hijau. Suatu hari ketika lulurku habis kesannya saya ke supermarket dan menemukan lulur Herborist ini, harganya murah sekali saya beli pada ketika diskon jadi sekitar 11 ribu rupiah. Sebenarnya ada beberapa varian tetapi saya menentukan yang varian Milk + Whitening.
![]() |
Bagian depan |
![]() |
Bagian belakang |
Packagingnya standar lulur biasanya yaitu berbentuk jar dengan tutup yang dibuka dengan cara diputar. Herborist menggunakan warna hijau muda sebagai main themenya, dengan logo Herborist yang selalu menggunakan gambar penari Bali tradisional. Usut punya usut sih bergotong-royong CEO Herborist bukanlah orisinil orang Bali, tapi memang branding nya saja yang menggunakan kearifan lokal Bali.
Di cuilan belakang tertera komposisi, nama dan alamat perusahaan, tanggal produksi, kedaluwarsa, link sosial media, netto dan barcode. Jika dilihat dari komposisinya tidak pure dari alam, apabila di namanya tertulis "milk" ternyata komposisi whitening terbesar ada dalam Oryza Sativa Starch, alias sari pati beras. Sedangkan komposisi milkny ada di cuilan nomor 2 paling bawah. Produk ini juga masih mengandung paraben.
![]() |
Isinya tidak mengecewakan full |
Herborist Lulur Tradisional Bali ini mempunyai dua ukuran, yaitu yang kecil 100gr dan yang besar 200gr, saya membeli yang kecil sebab tidak ada ukuran besar di supermarket tempatku ketika itu. Saat saya buka ternyata isinya tidak mengecewakan penuh, kan biasanya ada lulur yang isinya cuma 3/4 dari jar, sayangnya produk ini tidak mempunyai plastik pemisah, jadi ada lulur yang melekat di tutupnya.
![]() |
Swatch in hand |
![]() |
Saat dibaurkan |
Baunya tidak mengecewakan menyengat dan ada wangi menyerupai susu, tapi lebih mayoritas menyerupai aroma lulur bengkoang. Sedangkan konsistensinya tidak terlalu pekat dan tidak terlalu cair, scrubnya kecil-kecil dan ketika digosok di tubuh tidak terlalu kasar.
Setelah saya menggunakan Herborist Lulur Tradisional Bali ini badanku terasa lembut dan segar, daki pun keluar semua, wangi wangi lulur pun melekat di tubuh selama beberapa jam, menciptakan pikiran lebih rileks. Selain efek di atas saya tidak mencicipi efek whitening yang ditawarkan sih ya, tapi saya sendiri menggunakan lulur bukan dengan impian lebih putih, tapi semoga sel kulit mati keluar semua, jikalau memang jadi lebih putih anggap saja bonus :p.
Selain ini yang saya suka yaitu lulur ini kandungannya tidak terlalu keras untuk kulitku yang sensitif, badanku tidak kering dan tidak alergi, menurutku ini plus banget sebab saya kesusahan mencari lulur yang tidak menciptakan kulitku (terutama telapak tangan) menjadi kering.
What I like about this product :
- Cheap
- Membuat tubuh lembut dan segar
- Mengangkat sel-sel kulit mati
- Wanginya menciptakan tubuh rileks
- Tidak menciptakan kulit kering dan iritasi
What I don't like about this product :
- Klaim whiteningnya tidak terbukti
- Tidak ada plastik pemisahnya
- Masih mengandung paraben
Overal : 4/5
Repurchase? Yes
Aku menyarankan produk ini bagi yang ingin membeli lulur lokal dengan harga terjangkau dan bagi yang mempunyai kulit sensitif sepertiku. Produk ini sanggup dibeli di supermarket, Hypermart, dan counter Herborist di mall-mall.
Sekian reviewku kali ini, thank you for sticking up with my review, like, comment, or share below so I'll know what you think! See you